Minggu, 16 Juli 2017

Peran Ibu Sebagai Penghambat Keberagaman Gender dan Seksualitas


Aku sebagai pemerhati  keberagaman gender  yang   memberi perhatian  terhadap  tumbuh kembangnya keberagaman gender ini berdasarkan pengalaman kerja di perusahaan kosmetik Sari ayu dan sebagai seorang ibu dari seorang  putri yang sedang menginjak usia remaja.
Kata ‘gender’ dan ‘seksualitas’ menggugahku setiap malam ketika menatap putriku saat tidur lelapnya, rasa haru menyelimuti hati  secara spontan masuk dalam  doa, doa  kupanjatkan kepada Nya   agar kelak ia  mampu menjadi  wanita  yang baik  dan agar aku mampu menjadi teladan bagi putriku.
Memiliki seorang anak  perempuan yang sudah berusia 16 (enam belas) tahun yang selalu membuatku bangga,  sebagai  orang tua, dan  sebagai seorang ibu. Tugas utamaku  mengawasinya   dan memberi anak gadisku tempat bersosialisasi di lingkungan  yang mendukungnya bertumbuh kembang dengan baik.
Keberagaman gender vs norma yang dianut di negriku  merupakan  manifestasi dari mindset individu yang akhirnya  berfungsi sebagai metabolisme kehidupan mereka masing-masing. Hasilnya  tentu  akan   bersynergy pola kehidupannya. Bagi keluarga yang berkehidupan normative dan berkonsekuensi sebagai  anggota di dalam komunitas sosial menerapkan berbagai ketentuan peraturan di lingkungan keluarga seperti tidak boleh pulang larut malam atau jika harus pulang larut malam didampingi oleh orang tua. Didampingi dengan alasan khawatir atas keterlibatannya dengan keberagaman gender.  
Seorang ibu adalah pilar kehidupan dan keberagaman gender atau istilahnya  LGBT ( lesbian, gay, bisexual, trans gender) yang merupakan orientasi seksual atau ketertarikan secara seksual, fisik, romantisme  dan emosional kepada jenis kelamin yang tidak normative. Dan pengetahuan ini menjadi wajib diketahui.
Sekolah adalah rumah kedua bagi seorang anak  dan  menjadi perencanaan jangka panjang  bagi  upaya kesuksesan dan kesejahteraannya kelak.
Pemerintah Indonesia pun memiliki andil yang besar dalam hal berkembangnya keberagaman gender dan seksualitas, selayaknya pemerintah  berinisiatif meminimalisasi dan menghambat  tumbuh kembangnya pengikut LGBT. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:  
Pemberdayaan kaum perempuan sebagai pendidik dalam keluarga  
Di Indonesia seorang ibu masih sedikit yang  berperan  menjadi tokoh sentral di dalam keluarga, walaupun ibu Kartini telah menjadi pahlawan wanita di negriku.
Kesetaraan gender hanya sekedar slogan dan perencanaan jangka panjang , terlebih bagi Indnesia sebagai  negara berkembang. Pemberdayaan perempuan harus terlaksana untuk membendung pola hidup LGBT dan menginformasikan  tidak normatifnya komunitas mereka. Informasi dapat diterapkan dalam bentuk  pendidikan usia sejak dini baik di rumah, di lingkungan keluarga, atau di lingkungan sosial dimana ia bermukim maupun di sekolah atau juga di lingkungan kegiatan keagamaan. 
Kesadaran diri atas fitrahnya menjadi keharusan yang dimaknai pengabdian atas karunia Ilahi. Hal ini selayaknya menjadi pemikiran kaum perempuan Indonesia secara berkelanjutan. Sekolah kepandaian putri pernah menjadi jurusan yang dipilih generasi sebelumnya untuk menjadi ahli dalam tugas menjadi wanita di rumah tangga dan ahli di bidang kewanitaan seperti memasak, menjahit, menyulam membersihkan rumah hingga menidurkan anak dengan belajar mendongeng dan  dengan mempelajari lagu lagu Indonesia. Dalam perkembangan zaman kini sekolah kepandaian putri tidak ada lagi dan diganti dengan Sekolah Menengah Ketrampilan yang terdiri dari siswa dan siswi.
Seringkali gender disamaartikan dengan seks, yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga peran dan tanggung jawabnya juga dibedakan sesuai jenis kelamin ini.
Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang intinya hasil konstruksi social (yaitu kebiasaan yang tumbuh dan disepakati dalam masyarakat). Gender ini dapat diubah sesuai perkembangan social disuatu negara. Sedangkan seks menunjukkan adanya  perbedaan organ biologis antara laki-laki dan perempuan, terutama pada bagian-bagian reproduksi.
Gender bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai, ketentuan social, dan budaya masyarakatnya. Seks merupakan kodrat Tuhan sehingga tidak dapat ditukar atau diubah.
Secara lebih jelas perbedaan gender dan seks/jenis kelamin dapat dilihat pada skema ini:
Jenis kelamin (seks)
Gender
Tidak dapat diubah
Dapat berubah
Tidak dapat dipertukarkan
Dapat dipertukarkan
Berlaku sepanjang zaman
Tergantung waktu
Berlaku dimana saja
Tergantung budaya setempat
Merupakan kodrat Tuhan
Bukan merupakan kodrat Tuhan
Ciptaan Tuhan
Ciptaan manusia

Perkembangan LGBT sebagai bagian dari keberagaman gender di Indonesia  masih tertutup dan para pengikutnya  tidak terlalu menampakkan diri seperti halnya di negara-negara lain. Hal ini dikarenakan Indonesia belum membuka persoalan LGBT ini menjadi transparan. Keberadaan mereka ditutup-tutupi dan seolah menghindar dari persoalan akan  kenyataan yang sebenarnya. Kebebasan ber-LGBT masih terselubung karena  secara mayoritas agama di Indonesia  tidak membenarkan adanya orientasi seksual yang beragam ini. Namun di kota-kota besar  di Indonesia secara tidak terang-terangan mereka ada dan lingkungan sekitarnya seperti seolah turut  melegalkan keberagaman orientasi seksualitas ini seperti transgender (laki-laki yang bertingkah seperti perempuan) yang berprofesi sebagai pengamen. Masyarakat Indonesia dapat memahami mereka  dan biasa menyebutnya waria (wanita pria).
Prosesi penata rambut dan kecantikan di salon kecantikan tumbuh pesat karena didominasi oleh para waria  dan pada malam hari mereka bebas berkeliaran dan dapat ditemukan di setiap sudut kota.Namun demikian tidak ada seorang ibu pun yang mau menerima kenyataan bahwa anaknya berperilaku sebagai transgender  apalagi  gay dan lesbian, menjadi aib dan mempermalukan keluarga. Sehingga mereka yang gay dan lesbian  tidak terbuka  karena menghindari  pandangan buruk masyarakat terhadap mereka.
Karena keluarga tidak mau menerima dan tanggapan  yang berbeda dari masyarakat sekitar dan teman mereka, maka banyak dari kaum gay atau lesbian ini memilih untuk menutupi keberadaan mereka.  Banyak alasan yang melatar belakangi tindakan mereka untuk tidak memberi tahu yang sebenarnya, diantaranya yang paling mereka pikirkan adalah respon dari keluarga besarnya. Keluarga merupakan benturan paling keras yang akan mereka hadapi ketika memberi tahu jati dirinya.
Keberagaman gender ini merupakan potret wajah kekinian dan bukan hal yang luar biasa, karena mereka hanya ingin kebebasan menikmati indahnya dunia. Dunia mereka seperti jalan tol bebas hambatan. Tanpa memikirkan nilai spiritual iman dan takwa kepada kefitrahan seperti masyarakat pada umumnya. Dan mereka bisa bekerja di bidang apapun yang mereka bisa bila diberi kebebasan yang setara. Dan mereka juga bisa berkarya sama hebatnya seperti warga Negara yang seharusnya.  Terlepas dari keberagaman gender dan seksualitas tersebut, mereka tetaplah manusia yang harus dimaklumi kesalah pergaulannya atau seksualnya yang melenceng sejak lahir. Dan untuk   tindakan menghambat pertambahan jumlah LGBT peran seorang ibu untuk memberi arahan kepada putra putrinya  untuk menerima fitrah Nya,  namun  tidak menghujat  keberadaan mereka di sekitar kita. Keberagaman gender dan seksualitas dari sudut pandang secara normatif.

Minggu, 09 Juli 2017

Perwujudan Kesetaraan Gender di Indonesia

Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender diartikan sebagai upaya persamaan hak antara satu gender dengan lainnya, Kesetaraan antara dua gender, dengan kata lain tuntutan atas keadilan. Kesetaraan gender, menjadi slogan persamaan hak dalam hal mendapatkan kesempatan, atau pengakuan yang sama atas hak manusia.
Ketika kesetaraan gender dimaknai pemberontakan, ada yang berpikir ke arah negative, yaitu emansipasi kaum perempuan, artinya perempuan harus memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Bertolak pada pemikiran manakah yang benar apakah kesetaraan gender itu merupakan masalah atau menjadi sumber inspirasi perspektif seseorang, artinya ketika kesetaraan gender merupakan kesempatan yang sama antara dua gender untuk mengabdikan diti bagi kemajuan bangsa, maka tak harus dipermalahkan.Pemahaman atas kesetaraan gender berujud pada sikap saling menghargai sebenarnya ialah bentuk dari perwujudan kesetaraan gender dalam bentuk dari sikap saling menghargai yang diterapkan dalam perilaku keseharian di berbagai golongan masyarakat di sektor kehidupan.

Emansipasi wanita dikonotasikan kontroversi yang menyangkut sikap atau perilaku atau pandangan seseorang dalam hal menghargai perempuan. Hal ini terlihat dari sejarah masa lalu saat Indonesia masih dijajah, ketika kaum perempuan kurang dihargai dan diperlakukan sewenang-wenang. Cerminan peristiwa masa lampau tersebut menggambarkan bahwa kesetaraan gender belum diberlakukan. Dampaknya masih berlanjut dari pandangan orang yang beranggapan bahwa perempuan belum pantas memiliki kesempatan untuk berperan sentral diberbagai sektor kehidupan kariernya. Hingga pada akhirnya ada orang tua yang enggan menyekolahkan anak perempuannya , anak perempuan tidak diharuskan bersekolah hingga jenjang yang tinggi. Pemikiran orang tua telah terkotakkan bahwa peran perempuan dalam kehidupan tidak lain ialah sebagai ibu rumah tangga yang tak perlu sekolah tinggi-tinggi

Namun saat ini kesetaraan gender ini sudah diterapkan dalam pemerintahan Negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah menerapkan program pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, yang dapat kita lihat sampai saat ini bahwa telah banyak generasi penerus bangsa yang merupakan calon pembangunan Negara ini mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan, permasalahan pendidikan adalah kemungkinan terselesaikan pemecahan masalah namun dapat diakui bahwa dampak dari masa lalu pandangan orang tua yang tidak menyekolahkan anak perempuannya kini masih ada, perubahan harus terus diupayakan.Terwujudnya kaum perempuan mengenyam pendidikan, di Negara Indonesia sebenarnya telah bermaknakan penerapan kesetaraan gender dalam tatanan organisasi baik diorganisasi yang kecil maupun pemerintahan. Buktinya kini kaum perempuan Indonesia memiliki peranan yang sama dalam hal menduduki jabatan tertentu dalam suatu institusi. Presiden Negara Indonesia yang pernah diduduki oleh seorang perempuan yaitu Megawati Soekarno Putri sebagai pejabat presiden Indonesia

Rabu, 13 Juni 2012

KODE ETIK PROFESI HUMAS.
Dialog antara Public Relations  dan media 
  
Lisa       Selamat siang untuk para rekan media yang telah hadir dan juga perwakilan masyarakat umum yang telah menyempatkan hadir pada diskusi kita kali ini. Disini saya selaku perwakilan dari pihak Humas perusahaan ingin meluruskan isu tentang adanya formalin pada bakso yang kami produksi di perusahaan kami. Pada diskusi kali ini saya menekankan bahwa produk yang kami produksi tidak megandung formalin dan telah teruji langsung oleh pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan juga telah terdaftar di  BPOM (Badan Pengolahan Obat dan Makanan)
Rika       Bagaimana tanggapan anda pada saat mendengar adanya isu formalin pada bakso produk sianda??? 
Lisa    Tentu k ami sedikit terkejut. Tapi kami harus bersikap profesional dalam menanggapi nya dan berusaha untuk membuktikan serta meyakinkan masyarakat agar percaya bahwa produk kami tidak mengandung formalin.
Debby      Lalu apa yang akan anda lakukan agar kami percaya bahwa produk anda bersih dari bahan seperti formalin?
Lisa         Seperti yang sudah saya katakan tadi, bahwa kami mampu meyakinkan masyarakat melalui uji coba dengan pihak MUI dan BPOM untuk membuktikan bahwa produk kami tidak mengandung zat tersebut.
Rika       Menurut anda sendiri, apakah perusahaan anda mampu untukmengembalikan image baik di mata publik?
Lisa         Tentu saja sebenarya ini sangat sulit untuk kami. Karna isu tersebut telah menjamur dimata masyarakat.Tetapi bagaimanapun itu dan apapun caranya kami akan terus berusaha untuk membuktikan dan meyakinkan public bahwa isu itu tidak benar adanya.
Debby     :Apakah isu tersebut sangat berpengaruh dalam omset
               penjualan product ?
Lisa      Tentu saja isu seperti itu akan sangat berpengaruh pada omset penjualan kami. Tapi kami tidak akan tinggal diam atas isu yang telah di limpahkan keperusahaan kami. Dan sekali lagi kami berani menjamin bahwa produk kami tidak mengandung bahan-bahan yang di larang.Sehingga masyarakat dapat kembali mengkonsumsi produk kami.Semoga penjelasan saya tadi bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat tentang issu yang tidak benar tersebut, kurang dan lebihnya saya atas nama perusahaan mengucapkan terimakasih atas waktunya di kesempatan kali ini. Selamat siang :
        

Rabu, 02 November 2011

Etika & Aspek Hukum Yang Berdampak Pada Sikap Beretika Kerja & Sikap Individual Yang Berlandaskan Modernisasi Dengan Beretika Dan Taat Hukum

Sikap Individual Yang Berlandaskan Modernisasi Dengan
Beretika Dan Taat Hukum Pokok Bahasan VII

I.Pendahuluan

Modernisasi berakibat perubahan cara hidup, perubahan ini terjadi dan melanda seluruh

benua Eropa di abad ke 17.

Pada waktu itu etos ideologi individualisme menjadikan setiap orang saling berkompetisi,

berambisi untuk mencapai prestasi dengan cara bekerja keras untuk menempa bakatnya. 

Kehidupan social sebagai bentuk ekspresi kebersamaan ditolak, keinginan bersatu dengan

komunitas yang mencakup sekelompok manusia yang saling berinteraksi hanya cetusan

dari ambisi untuk meraih kekuasaan. Dalam masa- masa itu individualisme merusak

karakter komunitas yang memobilisasi ketetapan agenda aturan baku.



Pro dan kontra atas modernisasi yang merubah cara hidup manusiia.Jhon Dewey  dalam

penelitian ilmiahnya  menyatakan bahwa “ Individualisme adalah rasa yang dibangun

oleh sentuhan genetika yaitu sikap yang dapat membedakan baik dan buruk,sehingga

berdasarkan kemampuannya itu mampu membentuk kepribadian diri dengan cara

menerima kekurangan dirinya dan mempersembahkan kebaikan diri untuk memperbaiki

dunia.” * ( Dikutip saat kuliah S2 Manajemen pendidikan di universitas Jakarta 2001)


Pada masa itu komunitas adalah persoalan dari modernisasi, namun individualisme

membutuhkan modernisasi.

Setelah pasca modern ternyata komunitas adalah jawaban dari keinginan setiap orang

yang menganut paham  individualisme. Berdasarkan keindividualan masing- masing

akhirnya mereka berkolaborasi, berdiskusi untuk meramu nilai hidup dengan menerapkan

etika, taat hukum. 

II. Sikap individual yang berlandaskan modernisasi

Fenomena multi dimensi, inilah yang dinamakan zaman modern, zaman  ini sedang

dialami di Indonesia. Paham individualime diterapkan dengan cara ingin kaya sendiri ,

ingin pandai sendiri, masing- masing individu berupaya mensejajarkan dirinya agar

saling memiliki kekayaan yang dianggap sebagai sarana untuk kebanggaan diri.

Memperkaya diri dengan merugikan orang lain di dihalalkan sehingga korupsi mencapai

tingkat yang tertinggi di Indonesia.

Etika individual mengarahkan bagaimana seseorang memiliki suatu keyakinan

berdasarkan hasil pengamatannya selama bersosialisasi dengan setiap orang .

Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengasah kepekaan untuk mampu

mendengar suara hatinya untuk berbuat baik.

III Beretika Dan Taat Hukum

Beretika dan taat hukum diterapkan di era modernisasi  yaitu dengan  sikap masing-

masing individu - individu  yang ditempa untuk bersikap, berpikir dan merasakan

rasa kebersamaan dan keberbedaan.

Dan   persoalan masing- masing individu untuk bertanya pada hati  nurani, agar mampu

memberi teladan, selalu bertanggung jawab untuk memberlakukan diri  taat hukum dan

tidak melanggar etika yang telah menjadi kaidah dan norma- norma yang ada dan telah

diwariskan secara turun menurun antara satu generasi ke generasi lainnya.


Dewasa ini menjalin hubungan baik dan memperluas jaringan komunikasi, menjadi

dambaan setiap orang, juga memiliki pola hidup beretika dan taat hukum.

Mereka yang menganut paham individualisme mendambakan kenyamanan hidup dengan 

saling menerima keberbedaan tanpa rasa tersisih antara satu dengan lainnya.   Manusia

modern mampu bertoleransi, selalu bersikap evaluatif dan mawas diri.

Contoh kasus

Haris dibesarkan dilingkungan tradisional , dilingkungan tradisi sastra lisan, berbahasa

Batak; sejak kecil ia berkomunikasi dan mendengarkan bahasa tutur yang mengekspos

bahasa puitis yaitu dalam bentuk bahasa sastra. Dan seiring berjalannya waktu

kepekaannya terhadap bahasa menjadi terasah dengan sendirinya. Diusia 15 tahun ia

membaca buku “ Max Havelaar”  karya Multa tuli. Sajak Saijah dan Adionds amat

sangat menarik hatinya dan terpatri didalam ingatannya ungkapan perasaannya terhadap

pengamatannya akan bahasa sastr amat menyrntuh hatinya. didalam buku itu.

Etika adalah persoalan menyentuh hati dan perasaan batin.

Pada periode itu individu seseorang akan merasakan haru dan terlibat secara emosi dalam

kebersamaan rasa..

Pendalaman Etika individual adalah dengan membangun rasa simpati terhadap

pengalaman hidup seseorang melalui kesadaran dirinya akan keniscayaan.

Grace Pramutadi S. Sn MBA













Etika & Aspek Hukum
Yang Berdampak Pada Sikap Beretika Kerja


Pendahuluan

Status atau kedudukan dan peranan seorang individu didalam masyarakat berdasarkan

ketaatan seseorang terhadap norma-norma. Yang akhirnya mengarahkan seseorang untuk

dapat menyesuaikan diri  didalam kehidupan sosialnya.
      
berdampak pada sikap beretika kerja.

Definisi dari kata “masyarakat” adalah:

“Kesatuan kehidupan manusia yang saling berinteraksi  menurut suatu sistem adat

  istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan.”
                                                                       

Proses berinteraksi didalam kehidupan masyarakat melalui sarana kontak dan komunikasi

Kontak antar individu dapat dilakukan dalam jarak dekat dengan berhadapan muka atau

jarak jauh lewat satelit, telpon, televisi, radio atau melalui surat menyurat.

Berinteraksi dengan berkomunikasi bertujuan antara lain untuk menghindarkan salah

pengertian sehingga keberlangsungan interaksi sosial menjadi   dapat berlangsung lancar

tanpa hambatan.

Berdasarkan ilmu Sosiologi diterangkan bahwa sebagai individu yang adalah bagian dari

masyarakat memiliki 2 (dua) macam kedudukan yang dapat diperoleh dengan sendirinya.

yaitu:

  1. Kedudukan tergariskan (Ascribed Status)

  1. Kedudukan diusahakan ( Achieved Status)




I.                   Karier dan jabatan

Kedudukan yang diusahakan dapat berupa hasil usaha seseorang untuk pencapaian

ambisinya / arahan seseorang agar individu tersebut  dapat mencapai kedudukan yang

memadai dalam kehidupan sosialnya.

Karier yang gemilang dicapai dengan cara  meningkatkan kemampuan sehingga jabatan

tinggi dapat diraih dan prestasi yang didapatnya menaikkan  status / kedudukan sosialnya  

didalam maasyarakat.

Didalam dunia usaha sering diungkapkan bahwa seseorang yang memiliki etika kerja

yang baik akan mudah meraih sukses, disertai faktor keberuntungan, bakat /keahlian

sebagai penunjang lainnya

Contoh dari karier dan jabatan seseorang yang diusahakan adalah dengan  usaha

 pencapaian sesorang untuk dapat masuk dalam organisasui Guiness of Record.    

Tersebutlah  Astrey yang telah menjadi  pemenang dalam pencapaian 555kali sit up

dalam satu jam dan salto selama 24 jam tanpa henti. Pemenang lainnya adalah Bary yang

 mampu mengangkat barbell seberat 40kg selama 5 detik dengan jari kelingkingnya. Dan

Yao Ming yang bertubuh setinggi 2,26 meter menjadi orang tertinggi didunia.

Kiat- kiat mereka dalam meraih sukses antara lain:

“ Mempelajari dan berusaha kerasar dapat mewujudkan keinginan menjadi

   istimewa”   ( Astrey)
                                                   
“ Fokus terhadap tujuan yang ingin diwujudkan dengan melatih diri secara

   disiplin”(Bary)

“Membuktikan diri untuk menjadi yang terbaik dengan menerapkan dan

    menghayati etika kerja” ( Yao Ming)

Menjadi pemenang Guiness of record merupakan awal dari kesuksesan karier lainnya

Hal ini dialami oleh Yao Ming yang akhirnya terpilih menjadi pemain basket

professional.

Colin yang saat itu menjabat sebagai manajer dan pencari bakat  untuk Club basket

bergengsi NBA  dapat meyakinkan semua orang dan selalu memacu keberhasilan yao

Ming agar dapat menjadi kebanggaan bagi Negara, bangsa dan club NBAnya.

Dalam buku biografinya Yao Ming menceritakan pengalamannya sebagai pemain basket

 professional dan bagaimana usaha pencapaian suksesnya.

Sesampainya di Amerika Yao Ming yang berkebangsaan China mengalami berbagai

kendala dalam berkomunikasi dan bersosialisasi , karena ia yang dibesarkan dalam

keluarga tradisional dan secara turun temurun mewarisi bakat untuk menjadi pemain

basket. Dinegaranya menjadi pemain yang baik adalah dengan menguasai strategi dan

kelebihan dirinya  juga ia   selalu berpendapat menjadi yang terbaik adalah dengan

mengutamakan kesuksesan dirinya sendiri sebagai pemain.

Sedangkan di Amerika,  sukses adalah akibat dari keberhasilan team dan kebersamaan

adalah proses dari jalinan  persahabatan. Dan sebagai anggota club NBA yang termasyur

budaya ini sudah dianut sejak lama  dan hal ini dihayati sebagai bagian dari ketaatan akan

norma/etika kerja.

Perbedaan dari pola pikir dan adat istiadat menjadikan  YaoMing diawal  kehadirannya

 sebagai pemain mengalami kegagalan yang telak bagi club NBA.

Pelatihnya menghimbau dengan berbagai cara agar  Yao Ming mampu menjalin

hubungan baik dengan rekan- rekan satu teamnya, agar dilapanganpun rasa kebersamaan

itu akan tercermin menjadi kekompakkan untuk pencapaian keberhasilan bersama.

Sukses yang diraih seseorang melalui proses pelatihan diri secara pola pikir dan

pengelolaan terhadap citra dirinya , dan semangat yang membara tidak pernah putus

 asa dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilanya. Yao Ming terpacu untuk

mencari letak lkelemahan dirinya dan mempersembahkan kelebihan dirinya bagi club

NBA. Dan akhirnya hal inilah yang  menjadikan Yao Ming sukses dalam kariernya

sebagai pemain basket professional NBA.


Grace Pramutadi S. Sn MBA




  

Senin, 24 Oktober 2011

Tehnologi & Informasi Untuk Public Relations

PERTEMUAN III
HUMAS
TOPIC : Tehnologi Informasi
Menginformasikan sesuatu atau mendapat informasi,  berarti  memberitahu atau diberitahu sesuatu. Mengatakan sesuatu; berita; kata. Informasi  adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara apapun, menjadi fakta, data, pembelajaran  pengetahuan. Informasi  menjawab pertanyaan   orang lain sebagai layanan. untuk fakta-fakta yang dikumpulkan dengan cara apapun, seperti dengan membaca, observasi, desas-desus, dll dan tidak selalu berkonotasi validitas (informasi yang tidak akurat), pengetahuan berlaku kepada badan fakta yang dikumpulkan oleh penelitian, pengamatan, dll dan ini ide-ide disimpulkan dari fakta ini, dan kontra-catatan pemahaman tentang apa yang dikenal pengetahuan dibutuhkan terutama oleh pendidikan  di bidang bahasa dan kepustakaan.

Terjemahan oleh Grace Pramutadi
Webster’s World Dictionary 2008 (p.750)
An informing or being informed; especially; a telling or being told of something. something told ; news; intelligence; word. knowledge acquired in any manner; facts; data; learning; lore. a person or agency answering questions as a service to others,  applies to facts that are gathered in any way, as by reading, observation, hearsay, etc. and does not necessarily connote validity (inaccurate information) ; knowledge applies to any body of facts gathered by study, observation, etc. and to this ideas inferred from this fact, and con-notes an understanding of what is known man's knowledge of the universe, learning is knowledge acquired  by study especially in language , literature.
Masa kini informasi adalah alat komunikasi dan ternyata menjadi senjata yang ampuh dan diyakini sebagai  peluru yang melesat dengan cepat.
Dengan cara mempunyai ilmu  komunikasi dan mepertajam kemampuan untuk mengetahui informasi dengan cepat maka dialah yang akan menguasai pasar atau menang didalam dunia bisnis yang penuh dengan gejolak dan persaingan.
Informasi dan berkomunikasi sekarang ini dilakukan melalui satelit dalam hitungan detik, ribuan dari kata per menit dan segudang informasi tersimpan  di bank data  dengan alat computer , lap top denagn sentuhan jari.Generasi muda adalah orang –orang yang selalu penuh semangat untuk menjadi penerima dan penyemai  informasi.  Dalam sehari skap dan perilaku mereka dapat berubah sesuai trend yang berlaku yang mereka terima  lewat jaringan international. Namun ironisnya pemahaman akan budaya bangsa kurang diamanatkan menjadi kebanggaan bersama, sehingga pengetahuan yang diperoleh tidak melalui saringan dan menjadi alat penyeimbang.
Jika kekuatan pribadi bangsa menjadi titik sentral pembentukkan karakter, maka pemahaman tentang sikap dan perilaku akan berkembang pesat menjadi kekuatan diri ( man power).
Saat ini krisis kepribadian masih menjadi kendala bagi kemajuan ilmu sumber budaya masyarakat.
Dunia membutuhkan sekelompok komunikator dan interpreter untuk menjadi orang-orang trampil     maka jaringan satelit akan dengan seketika mengoperasikan mesin dan mencurahkan perhatian untuk mendapatkan informasi - informasi di tingkat international.
Globalisasi perekonomian dunia masa kini menuntut semua orang untuk menjadi pribadi-pribadi yang kompeten dibidangnya. Semangat juang dan mampu bersaing untuk menunjukkan dirinya  berkualitas.
Etika bisnis harus dipahami sebagai proses pendewasaan diri dalam mengerti strategi bisnis yang sesungguhnya yaitu “ kepercayaan”
Menurut Dr George Enderle dari universitas Notre Dame Indiana : Kualitas adalah penguasaan etika bisnis yang mengandung 4 (empat)elemen :’
1.       Moral sensibility( perasaan berdasarkan moral)
2.       Moral reasoning ( alas an yang rasional dan memadai untuk menentukan arah bisnis)
3.       Moral leader(jiwa pemimpin yang bermoral dan mempengaruhi karakter pekerjanya)
4.       Moral Conduct( sikap tindak/perilaku berdsarkan etika / kode etik profesi  yang diterapkan sebkeprofesionalan profesi)
Untuk menghadapi bisnis masa kini  mau menerima tantangn, mencari informasi yang actual dan tidak gagap tehnologi (gaptek) yang dibutuhkan adalah tidak pernah berhenti belajar tentang sesuatu yang baru.

Jakarta Oktober 2011
Grace Pramutadi. S.Sn MBA

Kamis, 20 Oktober 2011

COCO CHANNELoleh Grace Pramutadi /Prof DR Ratna Sayekti / Thesis S2 Fakultas Sastra Universitas Gunadarma" Annotated Translation"


COCO CHANNEL
Coco Chanel
Her Life, Her Secret
Hidupnya dan rahasianya

Marcel Haedrich
Marcel Haedrich



Translated from the French by Charles Lam

 Markmann
Diterjemahkan dari Bahasa Perancis oleh

Charles Lam Markmann



With illustration

Little, Brown and Company. Boston.

Toronto

Dengan gambar

Little, Brown and Company, Boston

Toronto


For Andree- if not the creation, the creator
Untuk Andree jika tidak ciptaannya,

penciptanya.



With thanks to my friend Herve’ Mile.

Without him, without his help, this book

could not have been written.
Ucapan terimakasih untuk temanku

Herve’ Mille.

Tanpanya, tanpa bantuannya, buku ini

tidak dapat ditulis.



Chanel created a feminine character such as

Paris had never before known.
Chanel menciptakan tokoh wanita  yang

belum pernah  Paris  kenal sebelumnya


Maurice Sachs

Maurice  Sachs



COCO CHANEL
COCO CHANEL


1.“Those on Whom Legends Are Built Are
    
     Their Legends”


1.Kepada siapa Legenda itu Dibuat

 Adalah Legenda itu Sendiri



I first met Coco Chanel in 1958. 
Pertama kali saya bertemu Coco Chanel

tahun 1958.



She was seventy-five years old- a prodigy

beatified.

Dia berumur 75 tahun  seorang yang luar

biasa periang.


And triumphant: she had imposed her

style on the whole world.

Dan merasa menang  dia  telah

memberlakukan gayanya ke seluruh dunia.


Because she had succeeded in every-thing

in her life, I urged her to describe her

victories into the tape recorder.
Karena dia telah berhasil dalam segala hal

dalam  hidupnya, saya mendorongnya

untuk memerikan masa kejayaannya ke

dalam alat perekam.



She murmured into the microphone: “ I

don’t even know whether I’ve been

happy.”


Dia bergumam ke dalam pengeras suara 

“Saya bahkan tidak tahu apakah saya 

 bahagia.”


She would say: “ every day I simplify

something because every day I learn

something.”
Dia akan mengatakan: “ setiap hari saya

selalu membuat hal menjadi sederhana

dan setiap hari saya belajar sesuatu.”





She would say: ”When I can no longer

create anything, I’ll be done for.”

Dikatakannya: “ Saat saya tidak bisa lagi

 menciptakan apa-apa, saya sudah tamat.”



She would say: “ There goes a woman who

knows all the things that can be taught and

none of the things that cannot be taught.”

Katanya lagi: “ Itulah wanita yang tahu

semuanya yang bisa diajarkan kepadanya

dan tidak ada satupun yang tidak bisa

dipelajari.”




She would say: “ Youth is something very

 new: twenty years ago no one mentioned

it.”
Dia akan berkata :“ Masa muda adalah 

hal yang baru: dua puluh tahun yang lalu

tidak ada  seorang pun menyebutnya.”



She said too: “ Only truth has no frontiers.”
Dia juga mengatakan: “ Hanya kejujuran

yang  tanpa pamrih.”



And this: “ There is only one thing about

which I am still curious: death.”

Tambahan  lagi: “ Hanya ada satu hal

yang membuat saya masih penasaran 

yaitu kematian.”



From the flood of her talk I sifted the

nuggets- though not all of them.
Dari luapan pembicaraannya, saya

memilah intisarinya- walaupun tidak 

semuanya.



She spoke rapidly, and I had to become

 accustomed to her muted voice.
Dia bicara cepat dan saya harus terbiasa

akan kata yang tak terucapkan.



I thought she was overly made up,

aggressively made up, with too-red lips,

oversized and over blackened eyebrows,

harshly dyed hair.
Saya pikir dia  berhias terlalu berlebihan,

mencolok, dengan bibir yang terlalu

merah, dan alis  yang terlalu tebal,

terlampau hitam serta rambutnya yang

pewarnaannya tidak merata.




That was my first impression of her: an

almost outrageously done-up old lady who

talked end-lessly.

Itu adalah kesan pertama saya tentangnya

yaitu seorang wanita tua yang berhias

sangat berlebihan yang bicara tiada

habisnya.



She was two year older than my mother.
Dia berumur dua tahun lebih tua dari ibu 

saya.

That thought occurred to me as I was

asking myself: what are you, the Alsatian

of Alsatians, doing here at Coco Chanel’s?


Pikiran itu ada pada saya saat saya

bertanya pada diri saya sendiri: siapakah

anda, pelindung dari segala pelindung ada

di sini di Coco Chanel.

she intimidated me.

Beliau menakut-nakuti saya.



I opened my ears.


Saya buka telinga.



To enter her presence was to step into a

monologue.
Untuk masuk dalam keberadaannya adalah  

melangkah  kepercakapan satu arah.


I opened my eyes as well.
Saya juga buka mata.


I was in the presence of a national

monument: how does one examine the

 Eiffel Tower? My own mental image of

Coco Chanel had been conventional.
Saya berada di hadapan monumen

nasional: bagaimana kita meneliti menara

Eiffel? Citra mental saya sendiri terhadap

Coco Chanel adalah konvensional


I knew that she had been very beautiful.
Saya tahu dia dulunya cantik sekali.



I knew a celebrity of La Belle Epoque had

discovered her in Moulins, a cavalry

garrison, and brought her to Paris, where

she proceeded to liberate woman kind from

corsets: and that she had created a fashion

“look” and a famous perfume: and that the

Duke of Westminster had covered her with

jewels (eight yards of pearls, shovelfuls of

emeralds and diamonds): and that she had

launched the little black dress, short hair,

costume jewelry, et cetera.
Saya kenal  seorang ternama  dari La Belle

Epoque yang telah menemukannya di

Mouline, tempat pasukan berkuda penjaga

benteng kota dan membawanya ke Paris.

Di Paris ini Coco Chanel meneruskan

pembebasan wanita  dari korset, dan dia

telah menciptakan ‘ gaya busana yang

lain dari yang lain’ dan minyak wangi 

ternama: dan  Duke Westminster telah

memberinya hadiah  berupa perhiasan

(kalung mutiara sepanjang delapan yard

, dipenuhi jambrut dan intan):  dia telah

meluncurkan gaun hitam pendek, rambut  

pendek, perhiasan busana, dan seterusnya. 

Coco Chanel! In her drawing room I was in

Ali Baba’s cave with the treasures of

Golconda-calamander screens, mother of

pearl, ebony, ivory, deer and lions, gold

and crystal, masks, a wall of rare books,

spheres magic, the scent of tuberoses
Coco Chanel! Dikamar tamunya

membuatku seperti di goa Alibaba dengan

harta karun  layar Golconda-Calamander,

 mutiara indung, kayu ebony,  gading,

rusa, singa, emas dan kristal, topeng,

tembok penuh dengan buku langka, sphere

magic, aroma tuberoses.

 It was Byzantium and the imperial palace

of China, Ptolemy’s Egypt and, in the

mirrors above the fireplace, reflection of

Greece with a fourth-century Aphrodite

side by side with a fantastic raging wild

boar, a meteorite that had fallen from the

sky on Mongolia thousand of years ago--

everything agglomerated and

conglomerated, mingled and mangled,

ordered into a disorder magnificently made

harmonious by Coco’s taste.
 .
 Itulah Byzantium dan istana kekaisaran

China, Mesir Ptolemy, dan,  di cermin di

atas perapian,  bayangan Yunani

dengan Aprodit abad ke empat  

bersebelahan dengan babi hutan liar yang

sangat mengamuk,  meteor  yang telah

jatuh dari langit di Mongolia ribuan tahun

lalu-- semua menumpuk,, menggumpal,

diatur kedalam ke tidak aturan   yang  

menakjubkan dibuat  harmonis oleh  

selera Coco.


It was sumptuous-- too much for me.


Sangat berlebihan--terlalu banyak untuk

saya.


Could anyone live in this? 



Dapatkah seseorang tinggal di kamar tamu

semacam itu.

Sleep, make love on that couch?

I had asked myself the same questions in the

Borgias’ apartments in the Vatican: could

anyone really breathe, eat, drink, kiss in

such magnificence?  


Tidur dan bercinta di atas sofa?

Saya telah bertanya pertanyaan yang

sama pada diri saya sendiri di  apartemen  

Borgias di Vatikan: dapatkah seseorang  

benar-benar bernapas, makan, minum dan

berciuman dalam suasana demikian

menakjubkan ?

 Against that setting?

 Pada tata latar yang demikian?
Did the Pope keep his

biretta on when his barber was shaving

him?    
Apakah Paus mempertahankan topinya

saat tukang cukurnya memotong

rambutnya?  


Coco never removed her hat on her

visits to herself in the Chanel Museum.



 Coco tidak pernah melepaskan topinya

pada kunjungannya di Museum Chanel



That day (my notes begin with the date of 1

August 1959) the hat was a flat, broad-

brimmed straw, with a large jewel pinned

at the front.
Hari itu ( catatan saya mulai tanggal 1

Agustus 1959)  topi jerami yang  datar,

berpinggiran lebar dengan perhiasan besar

 disematkan di depan.


Coco was wearing a suit cut from a very

light, almost white material with a vague

hint of pale gold.
Coco memakai setelan dari bahan tipis  

berwarna putih pucat keemasan.



She tugged at her jacket, and all the time

she was talking she never stopped smoking.

Dia menarik-narik jaketnya, dan

sementara dia berbicara dia tidak pernah

berhenti merokok.


“When all this brouhaha is over, I am going

to change several of the models,” she said.

“Saat semua brouhaha ini selesai, saya

akan mulai merubah beberapa model,”

katanya. 


Accompanied by Herve Mille, I had just

seen a Saturday showing of her collection

for store buyers.
Ditemani oleh Herve Mille, saya telah

melihat pagelaran busana  di akhir pekan

yang menampilkan koleksinya pada

pembeli-pembeli di toko.


At the time I was editor in Marie-Claire,

but I paid virtually no attention to fashion,

since I was convinced that I knew nothing

about it; and besides it did not interest me.


Pada waktu itu, saya adalah  penyunting di  

di Marie-Claire, tapi saya tidak begitu

memperhatikan gaya busana, karena saya

yakin bahwa saya tidak tahu apa-apa

tentang hal itu: dan selain itu saya tidak

tertarik dengan busana.




 







 .

  
   




   

 





 

 
.
 




T
 
 
.”

 
 
. ...”